Rabu, 25 Juni 2008

Ojek tidak laku di Yogjakarta

PAgi itu tanggal 18 Juni 2008, dengan penerbangan paling pagi aku berangkat ke Yogja dan menginap di rumah seorang sahabat. Pesawat mendarat tepat jam 07.30 dan setelah ambil bagasi, naik taksi bandara menuju ke kampus UNY. Sebelumnya mampir ke rumah sahabat naruh tas dan karena takut terlambat langsungan aja...tanpa memperhatikan jalan masuk ke perumahan. singkat cerita aku langsung aja menuju kampus dan emang sampai sih...tapi yang terlambat ternyata panitian dan pengajarnya...uh! muangkelnya setengah mati...jam karet kok dipelihara!! gerutuku dalam hati.

sampai jam 15.00 kegaitan sudah selesai dan ada kebebasan untuk meninggalkan tempat. Jadi aku pergi dulu karena nguantuk ini udah ndak tahan lagi. Sampai di pinggir jalan mulai terasa bloonnya, kok tadi ndak perhatiin jalan ya???? sekarang aku mesti ngapain nih? kulihat disitu ada tukang becak mangkal, dan kutanya:
"Pak, ada ojek ngga?" sapaku
"oo..ndak ada bu? jawab pak becak
"lalu kalau saya mau ke puri gejayan naik apa ya Pak?"..tanyaku lebih lanjut
"naik angkot saja". Saut si bapak becak.
"matrunuwun Pak!" ucapku berterimakasih.
Akhirnya aku naik angkot dan bilang ke "kenek" angkot tersebut tempat ku akan turun, yaitu Puri Gejayan, dan aku ternyata diturunkan di Kanisius. Turun dari angkot mulai kehilangan orientasi. Arah mana yang mesti kuambil untuk pulang ke Puri Gejayan. Aku berjalan menuju arah condongcatur sampai satu kiloan meter. Karena tidak yakin maka balik lagi jalan kaki mengarah ke Mirota Gejayan. Sampai ke toko HP, niatnya mau isi ulang pulsa tapi ternyata ndak jualan pulsa. Di pintu keluar papasan dengan seorang anak muda yang akan masuk kedalam toko tersebut. Aku mulai bertanya:
"mas tahu puri gejayan ndak?" tanyaku mengawali
"nggak Mba" jawabnya singkat yang lalu diterukan lagi "Mba ingat ngga ancer-ancer nya?!"
"ngga!" jawabku dengan muka bloon.
"bentar mba...kutanyakan dulu pada orang di dalam toko!" katanya sambil masuk toko
tidak lama dia keluar dan menanyakan; "ancer-ancernya jembatan merah bukan?!"...
hatiku sedikit lega dengan menjawab spontan, "iya!!..tadi pak sopir taksi menyebutkan itu!".
Akhirnya aku bertanya, "mas disini ada ojek ngga ya?!"..
dan dia bilang, "ndak ada Mba!" tapi dia meneruskan dengan mengatakan, "mau aku jadi ojeknya?!"...sambil tersenyum dia menawarkan hal tersebut. Sementara orang-orang di dalam toko pada tertawa. Akhirnya aku menerima tawaran tersebut dan diantar sampai di rumah dengan selamat. Kutanyakan berapa yang harus kubayar dan dia tidak mau, akhirnya pergi..mampir pun tidak, apalagi tahu namanya..... :)
Hanya ucapan terimakasih yang kusampaikan dan dalam hati aku berkata ternyata masih ada orang baik di dunia ini, meski jarang...dan di Jogya kota memori aku masih menemukannya..

Tidak ada komentar: